Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku deutrou melayu. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayah dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang.
Bola ugi merupakan jenis rumah tradisional Suku Bugis bagi golongan rakyat biasa (to sama). Salah satu wilayah perkampungan Suku Bugis yang masih terdapat objek bola ugi adalah Dusun Kajuara. Bola ugi di dusun ini terdapat tiga jenis tipe utama, yaitu tipe bola 3 (tellu mpari), 5 (lima mpari), dan 7 (pitu mpari). Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui hirarki spasial bola ugi di Dusun Kajuara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif analisis deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa secara hirarki spasial dibedakan menjadi dua, yaitu hirarki vertikal terdiri dari bagian bawah (subola), tengah (watangmpola), dan atas (rakkeang), sedangkan hirarki horizontal utama terdapat dibagian tengah (watangmpola). Pada spasial vertikal yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian depan (lego-lego), dalam (lalengmpola), dan belakang (bola annasung). Bagian atas merupakan rakkeang untuk menyimpan hasil panen atau barang, sedangkan pada bagian bawah (subola) memiliki fungsi yang lebih beragam. Secara fungsi hirarki vertikal dan horizontal serta bentuk spasial dari ketiga tipe rumah menunjukkan hasil yang sama, namun dari segi tata letak dan besaran spasialnya terdapat beberapa perbedaan. Beberapa hirarki spasial dipengaruhi oleh kerpercayaan yang terkandung di dalam bola ugi berupa pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun.
Prosiding Biotik, 2021
Pulau Nasi merupakan pulau yang terletak di sebelah timur laut pulau Sumatera dan di sebelah barat laut pulau Weh. Terletak di tengah-tengah antara ujung barat pulau Breuh. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Desa Deudap termasuk bagian pesisir yang memiliki ketinggian daratan dengan rata-rata 100 mdpl. Desa Deudap terletak pada daerah dengan topografi pegunungan, lautan, dan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi bobot tubuh terhadap aktivitas makan. Penelitian ini dilakukan di Desa Deudap, Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh pada tanggal 03 Mei 2019. Metode yang digunakan dalam melihat pola aktivitas adalah metode scan sampling. Bekicot yang mendapatkan makanan akan mampu bertahan hidup dan menambah berat badan dibandingkan dengan bekicot yang tidak mendapatkan makanan. Bekicot yang mengalami penurunan berat badan dikarenakan ketersediaan makanan. Penurunan berat badan ini juga karena aktifitas berjalan yang cukup jauh sehingga menguras energi bekicot. Hal ini menandakan adanya hubungan bobot tubuh bekicot terhadap aktivitas makan yang dilakukan.
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan, tingkat kematangan gonad dan fekunditasikan haruan (Channa striata Bloch) di suaka perikanan Sungai Sambujur, DAS Barito Kalimantan Selatan yang dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan Desember tahun 2004. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei lapangan dan pengambilan contoh dilakukan secara purposive di suaka perikanan Sungai Sambujur. Hasil penelitian menujukkan bahwa ikan haruan yg didapatkan di suaka Sungai Sambujur bersifat karnivora dengan makanan utamanya ikan (Indeks Preponderen = 91.52 dan 88.74), Berdasarkan TKG, ikan haruan dapat memijah sepanjang tahun baik saat musim kemarau maupun musim penghujan.Ikan haruan betina mulai matang gonad pada ukuran panjang 14 cm dan bobot 350 gram. Ikan haruan dengan kisaran bobot tubuh 90-460 gram, kisaran bobot gonad 2.26-16.31 gram mempunyai kisaran fekunditas 621-15 430 butir telur. Kata kunci: Kebiasaan makan, tingkat kematangan gonad, fekunditas, ikan haru...
Fungi mikoriza arbuskular adalah fungi yang mampu bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi. Penelitian mengenai Simbiosis Fungi Mikoriza Arbuskular Glomus Pada Beberapa Pohon Hutan Kota Unhas Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan simbiosis fungi mikoriza arbuskular Genus Glomus pada beberapa pohon di Hutan Kota UNHAS Makassar. Penelitian ini digunakan metode pewarnaan akar (Kormanik dan McGraw) yang dimodifikasi untuk mengetahui kemampuan simbiosis Fungi Mikoriza Arbuskular Genus Glomus, data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fungi Mikoriza Arbuskular Genus Glomus mampu bersimbiosis dengan jenis pohon Vitex copassus Reinw ex Blume (40%), Mimusops elengi L. (25%), dan Sphatodea campanullata Beauv. (17,5%).
This research aims to determine how much the peak discharge (maximum) discharge that occurred in the catchment area Padang Guci of regency Kaur province Bengkulu. by analyzing the rainfall data. The method of rainfall analysis with Melchior method is a statistical analysis of the hydrology in a way that aims to predict the peak (maximum) discharge with the specific time return. Estimation of the peak (maximum) discharge in this manner using the maximum daily rainfall data for 20 years to be analyzed in stages starting from the calculations Statistical Parameter, Determination of Distribution Type, Test Match Distribution, Rainfall Design, to obtain the value of Time of Concentration (Tc). The exact distribution pattern to the rainfall data was Log Person III. From the research that has been done, for over 2 years old at the time the maximum discharge in the catchment area Padang Guci at 162,957 m3/second.
Risalah ini berusaha mengkaji fenomena kebudayaan masyarakat yang kemudian dihubungkan dengan keberadaan pekerja “buruh borong” di area perkebunan sawit. Setiap kebudayaan masyarakat diasumsikan memiliki karakter yang tergantung pada konteks spasial (tempat) maupun temporal (waktu). Salah satu aspek kebudaayaan adalah nilai budaya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, “Nilai apa saja yang menjadi penuntun komunitas buruh borong (BB) dalam bekerja di area perkebunan sawit?”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan selama satu bulan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang bekerja di perkebunan sawit latar belakangnya berbeda-beda. Nilai-nilai budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan ternyata juga muncul dalam fenomena para pekerja perkebunan. Konsep nilai menjadi konsep kunci dalam teori tindakan (theory of action). Bekerja sebagai fenomena sosial pun bisa diletakkan di atas kerangka pikir orientasi nilai maupun teori tindakan. Pada kelompok pekerja “buruh borong” terdapat nilai saling percaya, nilai kebersamaan, nilai perlawanan kultural, nilai religi, relasi patron-klien, dan nilai ketekunan. Kata kunci: buruh borong, perkebunan, sawit, nilai, budaya.
AULIA FEBRIANTI ACI, 2020
ABSTRAK Masyarakat suku bugis yang mana dalam masyarakat sekarang masih terdapat realitas berupa ritual pesta panen atau biasa juga disebut dengan tradisi mappadendang, dimana tradisi tersebut merupakan tradisi yang menggambarkan rasa syukur masyarakat Sulawesi selatan khususnya masyarakat suku bugis , tradisi mappadendang hampir setiap tahun dilangsungkan , hanya saja sekarang sudah minim masyarakat melaksanakan tradisi tersebut , mungkin hanya dibeberapa daerah tertentu. Di kab.barru bahkan menjadikan kelender even yang mana akan terlaksana setiap tahunya dan menjadi daya tarik wisata tersendiri di kab.barru serta dapat mewujudkan atau melestarikan nilai-nilai kearifan local. Tradisi mappadendang sendiri terdiri dari laki-laki dan perempuan , menggunakan baju adat Sulawesi selatan yaitu baju bodo , menggunakan alat tumbuk dari suku bugis yang bernama alu , juga terdapat alat yang bernama pallungeng atau alat lesung panjang yang terdapat 6-12 lubang. Dan pesta panen mappadendang itu sendiri berakhirnya ditandai dengan makan bersama masyarakat desa. Kata kunci : Suku bugis, Tradisi , Mappadendang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya dan tradisinya. Yang mana disetiap wilyahnya memiliki perbedan budaya dan tradisi yang tercermin pada pola dan gaya hidup masing masing wilayah. Namun perbedaan tersebut tetap disatukan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Oleh karena itu dinyatakan oleh Mattulada, bahwa bangsa Indonesia hidup dalam masyrakat majemuk , masyarakat serba ganda dalam kepercayaan keagamaannya, tetapi ia adalah suatu bangsa. Semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika" menunjukkan ciri keragaman kehidupan bangsa Indonesia yang sesungguhnya berarti : justru karena berbeda-beda maka ia satu adanya(Mattulada dalam Wilodati"kesadaran masyarakat majemuk dan kebehineka tunggal ika-an kebudayaan di indonesia). Sebuah masyarakat yang majemuk didalamnya akan terkandung berbagai kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang adat istiadat, budaya ,agama dan kepentingan, seperti yang disampaikan oleh furnival , masyarakat mejemuk (plural societies)adalah suatu masyarakat